
Semakin tinggi cita-cita akhiratnya, maka hidup ini makin terasa ringan olehnya….
Adalah normal jika kita mpunyai keinginan dan harapan…..namun harus tahu bagaimana rambu-rambunya, agar jangan sampai mengejarnya menjadikan kita lupa diri, dan jika sudah dapat jangan sampai kita lupa bersyukur….
Simaklah firman Alloh SWT berikut ini,”Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah; 216)
Ahli hikmah pernah bertutur,”Janganlah masa kelambatan pemberian Alloh kepadamu, padahal kamu sungguh-sungguh dalam berdo’a, menyebabkan kamu patah harapan, sebab Alloh telah menjamin semua doa, dalam apa yang dia kehendaki untukmu, bukan menurut kehendakmu. Dan pada waktu yang ditentukannya, bukan pada waktu yang engkau tentukan, karena Alloh lebih tahu mental kita, iman kita, ilmu kita, serta kesiapan kita dan lain sebagainya………”
Janganlah ketika harapan tidak terwujud membuat kita patah harapan dan berburuk sangka kepada Alloh, tidak layak kita berburuk sangka kepada Alloh, sebab Alloh Yang Maha Tahu mana-mana yang terbaik untuk kita……..
do’a adalah pupuk, bibit adalah ikhtiar…..sempurnakan ikhtiar, barengi dengan do’a, lalu sempurnakanlah dengan tawakal…..
Faidza ’azzamta, fatawakkal alalloh…………
Keraguan kita, kekecewaan kita, akan membuat hati kita keras, tetaplah jaga prasangka kita agar tetap husnudzan kepada Alloh ketika harapan belum/tidak terwujud……
YA ALLOH, BIMBINGLAH HATI KAMI, AGAR APA PUN YANG KAMI INGINKAN, PADA UJUNGNYA HANYA RIDHOMU-LAH YANG KAMI INGINKAN…..
———————————————————————————————————————————-
Maaf bila ada kesalahan. Yang benar datangnya dari Alloh Yang Maha Benar, dan kesalahan datangnya dari penulis.
–Muhammad Friyo–